Di tangan orang kreatif, kain bekas atau sisa bahan jahitan masih bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan. Salah satunya adalah Keset. Keset dibutuhkan oleh hampir semua orang. Setiap rumah tangga rata-rata memibutuhkan lebih dari satu keset. Baik itu di depan pintu utama, pintu kamar, hingga kamar mandi, keset sangat diperlukan.
Salah satu potensi penggerak perekonomian di Desa Balesono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung adalah usaha kerajinan keset. Membuat keset relatif mudah karena hanya mengandalkan beberapa teknik keterampilan menjahit, bahan baku pun mudah diperoleh yaitu kain perca atau sisa usaha konveksi saja. Bahan sisa tersebut itu bisa diperoleh dengan harga sekitar 2000-3500 rupiah per kilogram
Salah seorang perajin keset menceritakan pengalamannya, saat membuka usaha, ia memiliki modal kecil untuk membeli bahan baku. Mesin jahit dan alat lain sudah ia miliki. Dengan modal kecil tersebut dan pengelolaan usaha yang baik, usahanya mulai berkembang hingga sekarang.
Produk keset Desa Balesono tersebut dijual dengan harga 150.000 – 180.000 rupiah per lusinnya. Omzet usaha ini bisa mencapai jutaan rupiah per bulan.
Ada beberapa macam model keset kaki yang ditawarkan yaitu oval, petak, dan bulat, namun terkadang ada juga yang memproduksi sesuai permintaan konsumen.